Roti Buaya Seserahan Untuk Nikahan – Pernikahan ala Betawi seakan tidak lengkap jika tidak adanya roti buaya. Roti buaya seserahan untuk nikahan, ini memang dinilai penting, karena roti ini sendiri adalah sebuah simbol kesetiaan antar pasangan yang akan menikah.
Makna roti buaya
Seperti yang telah disebutkan selintas di atas, roti buaya ini mempunyai makna yang cukup unik, yaitu melambangkan kesetiaan. Makna ini sendiri diambil bukan secara sembarangan. Hal ini dilihat dari karakter binatang buaya itu sendiri.
Walaupun buaya terkenal akan keberingasannya, namun buaya mempunyai sisi lembutnya sendiri, hal ini diidentikkan dengan seorang pria, yang terlihat keras dari luar, namun memiliki sisi lembutnya. Binatang yang satu ini terkenal setiap terhadap pasangannya, bahkan buaya ini hanya menikah seumur hidup. Ini yang menjadi alasan mengapa binatang unik, tersebut dijadikan sebagai simbol kesetiaan bagi masyarakat betawi. Ketika seorang mempelai pria memberikan roti buaya ini pada saat seserahan, diharapkan usia pernikahannya awet hingga akhir hayat. Adat ini yang terus dipertahankan hingga saat ini.
Perbedaan sejarah roti buaya
Sebenarnya ada sedikit perbedaan makna akan roti buaya antara zaman dahulu dengan zaman sekarang. Dahulu roti buaya tidak dapat dibuat oleh sembarang orang, selain itu, roti buaya ini memiliki tekstur yang cukup keras, karena tujuan utama dari pembuatan roti ini adalah tidak untuk dimakan. Melainkan untuk disimpan hingga membusuk dan menghilang dimakan binatang renik. Dekorasi roti dari binantang ini juga polos tanpa hiasan apapun. Jadi ketika seorang mempelai pria memberikan roti ini, pada sang mempelai wanita, roti ini akan disimpan di tengah-tengah acara. Hingga acara selesai, baru roti ini akan disimpan di atas lemari, dan dibiarkan hingga membusuk. Karena tidak menggunakan bahan tabahan apapun membuat roti jenis ini jadi lebih awet. Karena kondisi seperti ini yang membuat makna pernikahan jadi lebih awet hingga akhir hayat.
Namun kini terjadi pergeseran makna roti buaya. Roti buaya yang dibawa oleh mempelai pria, kini dihias secantik dan seindah mungkin. Tidak hanya itu, tekstur roti buaya ini juga menjadi lembut, dan ditambah berbagai macam varian isi. Jika dahulu selesai acara roti akan dibawa masuk ke dalam kamar pengantin, maka kini roti akan dibagikan kepada para tamu yang masih hadir pada acara pernikahan tersebut, terutama tamu yang masih lajang. Tujuannya adalah agar para tamu yang masih lajang ini ikut memperoleh berkah dan segera memperoleh jodoh yang tepat, dan naik ke jenjang pernikahan.
Tips memesan roti buaya
Ketika Anda akan memesan roti buaya seserahan untuk nikahan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu, antara lain :
- Perhatikan dengan baik desain roti buaya seperti apa yang Anda inginkan untuk pernikahan tersebut. Apakah ingin memiliki ekor buaya yang bentuknya lurus, bengkok, atau melengkung.
- Perhatikan juga varian isi yang akan digunakan pada roti buaya tersebut. Apakah akan menggunakan coklat, keju atau isian lainnya.
- Ukuran roti buaya juga perlu diperhatikan, apakah Anda akan memesan roti buaya yang berukuan kecil seperti 30 cm atau memesan roti yang ukurannya cukup besar yaitu 2 meter. Hal seperti ini tentunya disesuaikan dengan budget yang Anda miliki saat ini.
- Jumlah roti buaya yang akan dibawa untuk acara nikahan juga perlu diperhatikan. Rata-rata roti buaya yang dibawa sebanyak 2 buah, tidak hanya itu, ada beberapa orang yang bahkan menambahkan karakter anak buaya di sela-sela roti buaya yang berukuran besar.