Roti Buaya di Jakarta Utara – Ketika ada acara pernikahan tentunya memesan roti buaya di Jakarta Utara menjadi solusi, sebab tidak semua orang mampu membuat roti ini mengingat untuk membentuknya seperti buaya sangatlah sulit. Berbicara tentang roti buaya tentunya tidak dapat dipisahkan dari acara pernikahan pada masyarakat Betawi, dimana roti ini telah digunakan sejak zaman dahulu dalam acara pernikahan hingga kini. Jadi walaupun zaman telah berkembang namun membawa roti buaya sebagai seserahan masih dilakukan hingga sekarang. Roti buaya bukanlah roti yang terbuat dari buaya, walaupun namanya mengerikan tetapi rasa yang diberikan tidak kalah enak dari makanan lain. Roti buaya merupakan hidangan Betawi yang memiliki bentuk buaya serta rasanya manis, roti ini dapat Anda temukan pada acara pernikahan atau kenduri Betawi. Namun masih banyak orang yang tidak mengetahui sejarah dan makna dibalik pemilihan buaya.

Roti Buaya di Jakarta Utara

Sejarah munculnya roti buaya dalam kebudayaan Betawi

Adanya roti buaya pada pernikahan Betawi sebenarnya dipengaruhi oleh kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, apabila orang Eropa menunjukkan cintanya dengan bunga maka orang Betawi menggunakan roti buaya. Pada awal pemberian kue ini dibuat dengan tekstur yang keras sehingga tidak bisa dimakan, hal inilah yang membuat roti ini dibiarkan saja hingga membusuk. Tujuannya adalah sebagai simbol bahwa pernikahan kedua mempelai dapat bertahan lama hingga akhir hayat, namun sekarang roti buaya telah dibuat menjadi lembut. Jadi kini roti buaya dapat dimakan bahkan dibagi-bagikan kepada orang terdekat, hal ini bertujuan agar orang terdekat yang belum menikah dapat menyusul. Oleh sebab itu sangat aneh jika pernikahan adat Betawi tidak membawa roti buaya, apalagi mencari roti buaya saat ini sangatlah mudah sebab sudah banyak penyedia jasa pembuatan roti ini. Pemberian roti buaya biasanya pada saat acara seserahan, tidak hanya roti buaya saja namun juga terdapat uang mahar, perhiasan, kain, baju kebaya, alat kecantikan, dan alat rumah tangga. Namun dari semua seserahan tersebut, roti buaya sangat penting karena hukum membawanya wajib untuk membawa serta roti buaya yang memiliki panjang 50 cm itu.

Makna roti buaya serta pemilihan buaya

Pemilihan buaya memiliki makna tersendiri hal ini dikarenakan masyarakat Betawi percaya bahwa buaya adalah binatang yang setia, sebab buaya hanya mau kawin dengan satu pasangan saja. Apabila musim kawin tiba maka buaya tersebut hanya kawin dengan betina yang telah menjadi  pasangannya saja walaupun banyak sekali betina lainnya. Oleh sebab itu pemberian roti buaya bertujuan sebagai simbol kesetiaan dalam pernikahan, pada saat acara pernikahan maka roti buaya akan diletakkan di sisi perempuan. Buaya sendiri juga menggambarkan karakter mempelai laki-laki seperti memiliki sifat sabar yang terlihat ketika menunggu mangsanya serta melambangkan kemapanan juga. Buaya juga dianggap hewan perkasa karena dapat hidup di dua alam, karena itu dengan memberikan roti buaya ini diharapkan rumah tangga tersebut dapat tangguh dan dapat bertahan dalam situasi apapun. Selain itu roti buaya juga dibuat 2 buah, dimana salah satunya merupakan betina yang ditandai dengan buaya kecil di punggungnya. Hal ini memiliki makna bahwa pernikahan ini dapat bertahan hingga anak cucu sampai maut memisahkan. Namun saat ini buaya telah dilambangkan dengan hal yang buruk seperti lelaki mata keranjang yang disebut dengan buaya darat.  Oleh sebab itu tidak ada salahnya untuk memesan roti buaya di Jakarta Utara.